Perkenalkan nama saya Yogi ,umur saya 22th ,tinggi badan 171cm berat 65kg. Saya beruntung sekali karena di karuniai Tuhan dengan tubuh yang atletis dan kulit yang bersih. Tapi di balik semua kelebihan yang saya punya ,saya pun memiliki kelainan sex yaitu saya lebih suka dengan wanita dengan yang sudah berumur. Di lingkungan tempat saya tinggal banyak sekali ibu-ibu yang menurut saya tubuhnya menggiurkan salah satunya Bu Retno yang sangat menggairahkan , sampai akhirnya saya terlibat affair dengannya. begini kisah saya dengan nya.
Di usianya yang 47th namun tubuh Bu Retno sangat sexy sekali. Kulitnya putih bersih dan bentuk pinggul dan payudaranya sangat montok, payudaranya yang berukuran 38C sangat menantang di balik bra nya, pinggulnya yang membulat serta pantat yang montok sekali membuatku deg-degan saat melihat dia memakai jeans ketat dan baju yang hendak mencetak lekukkan tubuhnya ,tingginya 164cm/55kg. Ah istri Pak Mardi ini memang sangat menggairahkan walaupun sudah memiliki 3 anak tapi dia pandai merawat tubuhnya dengan senam aerobik tiap S
abtu.
Suatu pagi yaitu hari Sabtu tepatnya ,saya melihat Bu Retno baru mau berangkat senam di antar oleh suaminya juga. Lalu saya bertekad pada pagi itu bahwa saya harus bisa bersetubuh dengan Bu Retno yang semok dan mulus itu ,hingga akhirnya beliau pulang dari senam saat itu pukul 9 pagi ,tapi anehnya dia tidak di dampingi oleh suaminya, Pak Mardi. Wah ini dia kesempatan saya untuk bisa merasakan memeknya.
Lalu saya menegurnya."Selamat pagi Bu Retno",sapaku.
"Eeh, Yogi...tumben nih pagi2 udah bangun".
"Yah namanya juga pengangguran Bu, ya harus bangun pagi dong supaya rejeki ga di patok ayam".
"Bisa aja kamu tuh", sahutnya sambil tersenyum ke arah ku kemudian dia masuk ke dalam rumahnya.
Ohh alangkah indahnya goyangan pantatnya yang bergetar seiring langkahnya. Ah sial pikiranku makin tak karuan saja melihat bentuk sintal tubuhnya ,lalu saya nekad mendatangi rumahnya dengan alasan ingin bermain dengan ketiga anak2nya apabila dia menanyakannya. Lalu saya ketuk pintu rumah dia dan tak lama dia pun membuka pintunya.
"Oh, Yogi ,ada apa tho ?", tanya dia.
"Engga ko Bu, saya cuma mau main PS sama anak2 ibu soalnya udah lama saya tidak bermain PS dengan mereka", jawabku dengan berbohong.
"Ya sudah, ayo masuk".
Lalu aku pun masuk ke dalam rumahnya dan menjumpai anak2 nya yang sedang main PS.
Mas Yogi, main PS yuk",ajak Reza anak pertama Bu Retno yang baru kelas 2 SD.
"Oke...".
Kami pun asik bermain PS ,sementara kedua adiknya Jaka & Arlan asik menoton kami yang sedang main PS bareng. Bu Retno pun asik menonton kami juga. Saya menyudahi main PS dan duduk di samping Bu Retno.
"Yah, payah kamu Yogi masa main sama anak saya kalah !!..hahaha", ledek Bu Retno.
"Tapi kalo ibunya, pasti bisa saya kalahin deh".
"Hussh,,ngaco kamu,Yogi. mana bisa aku main ".
"Iya ibu emang bukan jago main PS tapi ibu jago main yang lain ..hehehe".
"Main apa tuh ?", tanya Bu Retno.
"Main pacuan kuda sama Pak Mardi ..hahahaha, bercanda lho bu".
"Yeee,, kalo itu sii aku ahlinya Yog, malah bapaknya anak2 suka loyo duluan .hiks,hiks,hiks..".
Tertawa bu Retno sexy sekali kedengaranya. ah ternyata dia sudah masuk dalam jebakan ku ,lalu obrolanku tambah kuperpanas lagi agar dia terpancing dengan obrolan ku ini.
"Wah enak ya jd Pak Mardi punya istri cakep ,bahenol ,baik lagi".
"Ah kamu ini bisa aaj sii".Muka Bu Retno memerah.
"Serius lho Bu ,aku aja suka,,mmmm..".Aku menghentikan kata2ku takut dia marah dan menggap ku sudah terlalu jauh. tapi dugaanku salah. Tternyata dia malah semakin penasaran menanyaiku.
"Suka apa hayo, Yogi..?".
"Saya suka curi2 pandang sama ibu,,maaf lho bu".
"Hussh ojo ngawur kowe Yogi ,,masa aku yang sudah tua masih kamu liatin juga".
"Ttapi wajah dan body ibu masih sangat menarik lho bu", rayuku.
Ohh Bu Retno nampak sangat sexy pagi itu karena pakaian senamnya belum di ganti. Celana senam berwarna merah jambu melekat di tubuhnya serta garis celana dalam serta memek nya ikut tercetak ,baju senamnya yang berwarna kuning dengan belahan dada agak rendah sehingga belahan payudaranya sangat jelas terlihat. Oohhh putihnya belahan itu, ingin rasanya aku menjamahnya dan menghisap pentilnya tersebut. Lalu ku beranikan diri duduk lebih dekat dengan Bu Retno sehingga paha kiriku menempel dengan paha kanannya.
"Aduhh, Yogi... duduknya ke sana dikit dong kan sempit",pintanya
"Bu ,aku sudah lama ingin dekat2 seperti ini, tapi saya nggak enak sama Pak Mardi".
"Iyaa ,,tapi klo Pak Mardi pulang gimana ?".
"Kita lakukkan saja disini bu ,jadi nanti kta bisa tau motor suami ibu pada saat dia pulang nanti".
"Ojo ngawur kowe tho masa begituan di depan anakku sih,, emoh aku ah".
"Kita lakukkan di belakang sofa saja bu ,gimana ?".
"Tapi sebentar saja ya,,aku wedi nek bapakne anak2 muleh ?".
"Iya bu,ayo...". Lalu aku dan dia tiduran di atas karpet tapi di belkang sofa supaya anak2nya tidak melihat.
"Nggak usah telanjang ya ,supaya gampang rapih2nya klo nanti Mas Wardi pulang".
Kamipun mulai berciuman secara perlahan namun lama2 semakin liar. Wah Bu Retno pintar sekali dalam berciuman.
"Mmmmpphmphh...mmmphhphh,,ahh ayo yogi cepet masukin kontolmu".
Wah, ternyata dia type wanita yang tidak suka berlama2 dalam pemanasan atau dia takut suaminya pulang.? Perduli setan yang penting saya akan entot dia habis2an pagi ini.
'Ayo Yogi bukain celanaku",.pinta Bu Retno.
"Iya, sayang...".
Lalu dengan cepat ku tarik celana senamnya serta celana dalamnya sekaligus ,dan ku arahkan kontol ku yang ngaceng berat ke arah memeknya yang lebat dengan jembut. Sleeeppp...sleeppp....blessssssss... amblaslah kontolku di dalam liang vaginanya.
"Aahh..ahh...duuhs..duhhhh kontolmu enak tenan Yogi ahhhhhsssh..", desahnya berbisik di telinga ku.
"Memekmu juga enakk..ahhhssh..auhhhss..", balasku di telinganya .
Plokk..plokk..plokk..plakk..plakkk..slleeb.. begitulah bunyi peraduan kelamin kami.
"Yogiihh..ahh...ahh...ohhhh...kocok ter...terussshh...ahhh,,ohh,ohh ...tempikku", desah Bu Retno.
"Ohhhh....ohhh...ohhhhhh Bu Retnooo, memek kamuu ahh...ahh...uhhhhh..uhhh ..njepit banged...", sahutku.
Kocokanku pada memeknya lama2 semakin bertambah kencang seiring nafsu ku yang sudah di ubun2. Bu Retno pun tak mau kalah dengan ku ,dia menggoyangkan pinggulnya berputar-putar dan itu membuat kontolku seperti di remas2. Oh semakin semangat menyodok kontolku di memeknya.
"Ahhh..,ahhh...hisap tetekku dong, Yog...ahhh,ahhh...", pinta Bu Retno.
"Slurrrrpp...slurrrpp...ahhh...ahhh.. Bu rRetno nungging yah.?",pintaku karna saya bosan dengan gaya konvesional saja.
Kemudian kami pun berganti posisi nungging tanpa mencabut penis saya dari memeknya. Dan arah kepala Bu Retno menghadap ke anak2nya ,lalu saya sodok memeknya dari belakang dengan keras dan membuat tubuhnya berguncang dengan keras dan saya tepuk2 pantatnya yang sangat bulat menantang,,PLAKK,PLAKK,PLAKK keras sekali pantat Bu Retno ku tepuk2. sehingga nya yang putih jadi memerah. Dan dia hanya menggit bibir bawahnya untuk menghindari agar anak2nya tidak melihat. (Ah andaikan kalian tau apa yang sedang saya lakukkan dengan ibu kalian yg bejad ,akan ku garap habis2an ibu kalian), pikir ku dalam hati. Saat kami sedang asik menggoyang tiba2 Arlan anak bungsu bu retno yang berumur 4 tahun melihat aktifitas kami ,dan Bu Retno berhenti bergoyang sedangkan aku tetap saja menyodok vaginanya..
"Lalu ku bisikkan ke telinganya,"Tenang saja Bu, Arlan belum mengerti apa yang sedang kita lakukkan saat ini".
"Ahh,ahh,tapi aku risih ahhh..ahhh...uhhhh,uh..",desahnya tak hentinya keluar dari mulutnya karena saya tanpa ampun menyodok memeknya.
"Buu, Arlan mau makan", rengek si bungsu minta makan sama ibunya yang sedang ku genjot ini.
"Ahhhhh...ahhh ...Reza, ayoo ambilkan adiknya makan. Ibu lagiii..lagiiii ...senammmhh...ahh...ahh..ayo lekass Reza..ahh...ahh yang kenceng lagi dong yogi entonya ahhh,,ahhh".
"Ia, Bu...", jawab Reza singkat karena dia memang menurut sekali dengan ibunya, tapi dia sempat melihat kami dan ibu nya melototin dia dan bilang, Ayo, cepat ambilkan adikmu makan..ahhh..ahhh..ahh..jangan lihat apa yang sedang ibu lakukkan dengan...ahh...uhhh..duuhh.. dengan Mas Yogiiii..".
Hahaha dasar ibu bejad dia sampai lupa dengan anaknya saat sedang ku entott,,wow Bu Retno memang luar biasa ..batinku berkata.
"Aahhh..ahhh...ahhh...cepat kita selesaikan sekarang...uhhh...uhhh perrrr...permainaaan iniii ahhh...ahhh....nanti suamiku keburu pulang..".
"Iya,...saaayaanng..ahhh.ahhhssh...".
PLAKKKK...PLAKKK...PLOKKK...PLOKK...
PLOKK...CLEBBB...CLEBB bunyi kelamin kami semakin keras karena saya ingin cepat2 selesai sebelum suamiyai pulang.
"Aahhhh...ahhhh....Bu...akuu..mmaaau..
kkkeluuaarrr...nihhh..,,dii...dalllem...ahh. apa di luuuarrrr...?".tanyaku karena saya merasa pejuku sudah mau keluar.
"Ahhhh...uhhh..uuhhhhh...teerrserrah...
kaaammmu...sssaaaaayannng..", sahut Bu Retno.
Lalu goyanganku jadi tidak beraturan lagi dia pun juga sepertinya mau orgasme karena goyangan pinggulnya juga tidak terkendali lagi.
"ARRRRRGGGGHHHHHHH.....", teriak kami bersamaan pada saat kami orgasme bareng.
"Ahhh...ahhh..adduhh, Buu.. ennak banged memek nya huuh..huuh..", aku memujinya saat nafas ku belum teratur benar.
"Kontolmu juga enakk tenan lho Yogi..eh ayo cepat cabut ntar keburu suamiku pulang..", perintah Bu Retno.
END